Jumat, 22 Juni 2012

ABU ABDULLAH SOFYAN BIN SA’ID ATS TSAURI


OLEH : AL HABIB ABDULLOH BIN LUKMAN AL ATTOS
Pengajar di Majelis Taklim dan Ratib Badrudduja

Habib Abdullah Bin Lukman Al attas
 Abu Abdullah Sofyan nama lengkapnya Abu Abdullah Sofyan Bin Sa’id Ats Tsauri, beliau dilahirkan dikufah Irak pada tahun 97 Hijriyah/715 Masehi. Awalnya ia berguru untuk belajar dengan ayahnya, selanjutnya beliau belajar pada orang-orang pandai para ulama yang terkenal pada masanya. Sehingga Abu Abdullah Sofyan mencapai keahlian yang tinggi dalam bidang hadist dan ilmu tajwid.
 
Kesalehan Abu Sofyan sudah tampak sejak ia berada dalam kandungan ibundanya, suatu hari ibundanya  sedang berada diatas loteng rumahnya, Ibunya mengambil beberapa asinan yang dijemur tetangganya diatas dan memakannya. Tiba-tiba jabang bayi Abu Sofyan yang masih berada dalam kandungan ibunya itu menyepak ibunya sedemikian kerasnya, sehingga ibunya mengira ia keguguran, “seakan-akan ia tidak menerima makanan yang tidak dirihdoi Allah SWT “.

Pada satu saat Abu Sofyan pernah menentang pejabat-pejabat pemerintahan yang berkuasa  saat itu, sehingga beliau terpaksa harus menggungsi untuk menyembunyikan diri di kota Suci Makkah. Dalam pelariannya tersebut beliau menyendiri untuk lebih mendalami ibadah kepada Allah SWT sedemikian tekun dan kerasnya, hingga para sufi menyebutnya sebagai seorang manusia suci.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari penguasa atau kholifah pada masa itu ketika sholat didepan Abu Sofyan memutar-mutar kumisnya, ketika sohlat tersebut selesai Abu Sofyan berujar kepada sang Kholifah “ wahai Kholifah engkau tidak pantas melakukan sholat seperti itu.. kelak di padang mahsyar nanti sholatmu akan dilemparkan kemukamu .. seperti sehelai kain lap yang kotor “ kemudian sang kholifah itu berkata “ Bicara lah yang sopan ! “ tegur kholifah. Kemudian Abu sofyan berkata  “ wahai kholifah.. jika aku enggan dan lalai melakukan tanggung jawabku .. semoga air kencingku berubah menjadi darah.. ” jawab Abu Sofyan dengan tenang. Mendengar perkataan Abu Sofyan tersebut  sang kholifah menjadi sangat marah dan murka, lalu memerintahkan agar abu Sofyan ditangkap dan dihukum gantung, ” agar kelak dikemudian hari tidak ada yang berani  menentang dan melawan  terhadapku “ Umpat  sang kholifah.

Maka ditangkaplah Abu sofyan oleh para tentara kholifah untuk dijebloskan kepenjara. Singkat cerita suatu hari saat  Abu sofyan sedang tertidur lelap didalam penjara, para penjaga penjara telah mempersiapkan tiang gantungan. Didalam satu ruangan penjara tersebut ada dua orang sufi yang juga sama-sama dipenjara disel yang sama dengan beliau. Kedua orang sufi tersebut mengetahui bahwa tiang gantungan untuk menggantung Abu sofyan sedang disiapkan, keduanya berbincang bincang salah satunya berkata kepada yang lainnya,

 “ Hendaknya janganlah Abu Sofyan sampai mengetahui bahwa tiang untuk menggantung beliau sedang dipersiapkan “  tetapi sesaat itu juga tiba-tiba Abu Sofyan terjaga , dari tidurnya kemudian beliau berkata “

Apakah yang sedang terjadi wahai saudaraku? “ kemudian kedua orang sufi tersebut
terpaksa menjelaskannya dengan hati yang sangat sedih sekali.
ilustrasi Berdoa

Kemudian Abu Sofyan berkata “ Aku tidak demikian mencintai kehidupan ini… tetapi sebagai seorang insan harus melakukan kewajibannya selama ia berada diatas dunia ini..” dengan air mata yang berlinang Abu Sofyan berdoa “ Ya ALLAH.. sergaplah mereka yang zalim saat ini juga “ pada saat itu sang kholifah sedang duduk diatas singgasananya dikelilingi oleh para mentri-mentrinya, tiba-tiba dengan suara menggelegar dahsyat dan sangat keras. Langit yang awalknya cerah berubah gelap seketika itu juga.  Petir menyambar singgasana sang raja dan para mentrinya, seketika itu juga tanpa ampun tubuh sang kholifah beserta para menti-mentri dan pembantunya hancur berkeping-keping lenyap disambar petir bagai hilang bagai ditelan bumi. Seisi kerajaan dibuat takjub dan takut dengan kekuasan dan kekuatan yang Maha perkasa  Allah SWT. Dari dalam balik penjara kedua orang sufi yang menemani Abu Sofyan didalam penjara itu berkata “ Benar-benar doa yang diterima dengan seketika.. Subhanallah “


Abu sofyan Ibnu Said At Tsauri adalah seorang alim ulama yang giat bekerja, beliau menduduki puncak tingkatan dalam bidang ilmu dan ketaqwaan. Hadist nabawi memancarkan keharuman disekelilingnya, menyinarkan cahaya yang mengisi pada zamannya dan menentramkan kehidupannya. Beeliau dibesarkan disebuah rumah yang dinaungi oleh kebesarn dan keluhuran ilmu.
Ayahnda Abu Sofyan  adalah seorang ulama hadist yang memberikan kehidupannya untuk mengabdi kepada Rasullah, ia hanya ingin memperoleh kedudukan disisi Allah SWT, bukan kedudukan dimata manusia. Dan ia ingin mencapai derajat yang tinggi di surga, bukan pangkat yang tinggi didunia. Ibunda Abu Sofyan serorang wanita yang mulia yang sangat menghargai ilmu,

Ibunda Abu Sofyan selalu berharap agar anaknya menjadi seorang ulama yang dapat memimpin masyarakat dizamannya dalam menuntun ilmu meski ia harus membiayainya dengan segala yang dimilikinya.

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar